Jumat, 01 Agustus 2014

Aku dan Setitik Awal Langkah

   Mataku mulai terangsang untuk terbuka karna adanya suara. Aku hanya mampu mebukanya perlahan, sedikit demi sedikit. Alhasil, hanya terlihat samar-samar tiga orang di depan mataku. Hingga akhirnya aku tertidur lagi..

   "Qi, tangi.. Ayo pindah nek nduwur" Seru Sholeh yang membuyarkan konsentrasi mimpiku yang belum sempat tervisualisasikan.

   Secara reflek aku langsung bangun dan membawa carrier yang kujadikan bantal kemudian mengikuti kedua temanku yang telah berjalan didepanku, entah siapa. Kami berpindah dari lantai satu ke lantai dua masjid itu untuk tidur yang lebih layak.

   "Sopo mau leh?" Tanyaku yang mulai sadar
   "Satpam masjid" Jawabnya singkat
   "Nyapo ye?"
   "Njaluk kartu identitas terus ngolehi awak e dewe turu kene"
   "Woalah, yawes ndang turu lek ngono.." Gumamku, lantas tidur lagi

   Syukurlah, rahmat datang di saat-saat seperti ini dengan segala keadilanNya, kearifanNya dan KebijaksanaanNya kami bisa mendapatkan nikmat ini. Ya Allah~ jika Kau memang tak menyuguhi kami mimpiMu malam ini. Kuharap aku masih bisa tetap bersyukur.. Karna aku yakin Engkau masih memberikan kekuatan dan kesabaran untuk kami esok yang akan melalui Cerita Besar TakdirMu.. Aamiin..

   Hingga terlelap lah kami di malam yang antah berantah ini, dengan berusaha meniadakan rasa capek dan menghujam hingga hancur keputus asaan yang sempat hadir diantara rimbunan rasa kami.. Bismillah!






Blimbing, Malang. September - 2013

Rabu, 23 Juli 2014

Aku dan Waktu Lalu



  Masih saja lamunanku yang tak berujung meretas sistem syaraf otak ku, tidak sepenuhnya tapi dominan, Hingga akhirnya aku mengalah pada keaadaan, keadaan yang memberontak mengurai manis di bayanganku.






   Meski telah berpikir panjang, aku masih belum menemukan benarku. Tapi konstan, aku harus rela merasakannya di waktu lalu.. Ya, memang begitulah realitanya! Di waktu itu, aku masih merasa bangga dengan yang kupunya, aku masih merasa nyaman dengan yang ku alami dan itu dulu, disaat aku tidak tau bagaimana menghargai apa yang kupunya hingga akhirnya aku harus kehilangan semua, saat takdir berkata lain.. Aku kembali menarik nafas lebih dalam dari sebelumnya..

   "I dont wanna say goodbye but sometimes thing just dont go as we'd like" (Farewell -Eminem)

   Bukannya kembali fokus, sepasang mata ini malah nanar memandangi kertas yang setengah terisi barisan alfabet dengan font yang tidak jelas, namun seper sekian detik berlalu, fokus ku ke tulisan iseng ku terpecah lagi pada lamunan masa laluku yang pernah indah, kala aku bisa menjalani hari penuh semangat. Ahh sudahlah!!

Mungkin saat itu, yang kutau tentang cinta seperti itu...
Aku yakin itu bukan sekedar uji coba...
Yaa.. Bukan pembelajaran, tapi proses pembelajaran...
Karna setiap orang berhak memperjuangkan bahagianya, apapun hasilnya
Aku juga yakin itu adalah proses pendewasaan...

   Dentuman detik terus berbunyi diantara kesunyian, pertanda waktu perlahan berkurang. Disaat itu pula aku mulai kehilangan inspirasi, entah kenapa khayalanku tak tertuang lagi diantara garis putih. Aku menghela nafas panjang, semakin panjang hingga aku rileks lagi. Aku memejamkan mata dan mencoba menemukan kembali fokusku. Bersama Waktu...



(Bersambung...)